Dugaan Penyimpangan Rp431,425 Miliar Terbongkar! Ini Tanggapan PT Pupuk Indonesia

Kantor pusat PT Pupuk Indonesia (Persero) di Jakarta

JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali disorot menyusul temuan dugaan penyimpangan senilai Rp431,425 miliar dalam laporan keuangan tahun 2023 yang telah dipublikasikan Holding BUMN pupuk tersebut.

Dugaan penyimpangan terungkap dalam laporan analisis akuntan independen terhadap laporan keuangan PT Pupuk Indonesia yang diperoleh redaksi belum lama ini. Analisis itu menemukan selisih yang diduga penyimpangan pada penyajikan sejumlah pos dalam laporan keuangan perseroan yang telah diaudit.

Selisih tersebut ditemukan pada penyajian saldo ekuitas akhir sebesar Rp1 juta, penyisihan penurunan nilai piutang Rp51,290 miliar, penyisihan penurunan nilai persediaan Rp72,798 miliar, kas pembelian aset tetap Rp207,604 miliar, dan kas yang dibatasi penggunaannya Rp99,732 miliar. Jika dijumlahkan, total selisih ini mencapai Rp431,425 miliar!

Berikut ini adalah rincian selisih (penyimpangan) yang ditemukan akuntan independen dalam laporan keuangan PT Pupuk Indonesia (Persero) tahun 2023:

1. Selisih Penyajian Saldo Ekuitas Akhir

      Selisih pada pos ini dikarenakan terjadi perbedaan antara saldo ekuitas akhir yang seharusnya disajikan di neraca dengan saldo ekuitas akhir yang disajikan di neraca. Selisih tersebut terdapat pada pos:

      Komponen Ekuitas Lainnya

      Saldo Akhir seharusnya disajikan di Neraca: Rp29.908.403.000.000,-

      Saldo Akhir disajikan di Neraca : Rp29.908.402.000.000,-

      Selisih Penyajian Saldo Ekuitas Akhir : Rp1.000.000,-

      2. Selisih Penyajian Penurunan Nilai

      Selisih penyajian penurunan nilai ini dikarenakan Beban Penyisihan Penurunan Nilai yang disajikan sebagai Biaya yang disajikan pada Catatan Laba Rugi lebih kecil dari pada Beban Penyisihan yang menambah Cadangan Penyisihan Penurunan Nilai (Catatan Neraca) selisih tersebut terdiri dari:

      • Penyisihan Penurunan Nilai Piutang

      Penambahan Beban Penyisihan Pada Cadangan Penurunan Nilai : Rp80.631.000.000,-

      Beban Penyislhan Yang Disajikan Pada Catatan Laba Rugi : Rp29.641.000.000,-

      Selisih Beban Penyisihan Pada Penurunan NiIaì Piutang : Rp51.290.000.000,-

      • Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan

      Beban Penyisihan pada catalan laba rugi : Rp. Nil,-

      Beban Penyislhan menambah Cadangan Penyisihan : Rp72.798.000.000,-

      Selisih Penyajian : Rp72.798.000.000,-

      Total Selisih Penyisihan Penurunan Nilai Piutang dan Nilai Persediaan : Rp124.088.000.000,-

      3. Selisih Kas Pembelian Aset Tetap

      Selisih Kas pembelian aset tetap inl dikarenakan Pengeluaran untuk pembelian Aset Tetap lebih besar dari pada penambahan Aset Tetap.

      Pengeluaran Kas untuk pembelian Aset Tetap : Rp6.459.195.000.000,-

      Penambahan Aset Tetap pada Daftar Aset Tetap : Rp6.2S1.591.000.000,-

      Pengeluaran Kas Lebih Besar : Rp207.604.000.000,-

      4. Selisih Kas Yang Dibatasi Penggunaannya

      Selisih Inl dikarenakanterjadi perbedaan penyajian saldo akhir Kas Yang Dibatasi Penggunaannya yaitu yang seharusnyadisajikan di Neraca (Aset LancarLainnya) dengan Yang Disajikan dl Neraca. Sellsih perhitungan ini sebagai berikut:

      Saldo Awal Rp460.465.000.000,-

      Penempatan Kas Yang Dibatasi Penggunannya : Rp707.874.000.000,-

      Saldo Akhir Seharusnya Disajikan diNeraca Rp1.168.339.000.000,-

      Saldo Akhir Yang Disajikan di Neraca Rp1.068.607.000.000,-

      Selisih Penyajian Saldo Akhir : Rp99.732.000.000,-

      Tanggapan PT Pupuk Indonesia

      Ketika diminta klarifikasi mengenai temuan selisih tersebut, SVP Corporate Communication PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan laporan keuangan perseroan sudah disusun dan disajikan secara transparan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

      Dia menjelaskan, Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang telah diungkapkan dalam bentuk perubahan/mutasi pencadangan penurunan nilai piutang saldo pada Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) 5 dan CALK 27.

      “Tidak terdapat penyimpangan pada penyajian kas pembelian aset tetap. Rekonsiliasi penambahan aset tetap dengan arus kas pembelian aset tetap dipengaruhi oleh transaksi non kas dan akun relevan lainnya seperti uang muka pembelian aset tetap, utang/akrual pembelian aset tetap,” papar Wijaya, Rabu (12/3/2025).

      Adapun mengenai selisih Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebesar Rp99.732.000.000, dia menjelaskan bahwa rekonsiliasi arus kas penempatan Kas yang Dibatasi Penggunaannya dipengaruhi oleh pergerakan saldo Kas yang Dibatasi Penggunaannya dan akun relevan lainnya dengan nature sejenis seperti dana titipan dan Kas yang Dibatasi Penggunaannya tidak lancar.

      Sebagaimana tertuang dalam Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2023, Direksi PT Pupuk Indonesia dan entitas anak bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.

      Dalam surat pernyataan itu, direksi menyatakan laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan semua informasi dalam laporan keuangan telah dimuat secara lengkap dan benar. Selain itu, laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.

      “Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Pupuk Indonesia dan entitas anak.” Demikian surat pernyataan direksi yang ditandatangani oleh Direktur Utama Rachmad Pribadi dan Direktur Keuangan Wono Budi Tjahyono tertanggal 31 Maret 2024.

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *