JAKARTA – Presiden Joko Widodo perlu segera melakukan konsolidasi jajaran kabinetnya seiring dengan perubahan konstelasi politik menjelang Pemilihan Presiden-Wakil Presiden pada Februari 2024.
Konsolidasi itu dinilai mendesak untuk menghindari friksi, benturan kepentinga ataupun penyalahgunaan kekuasaan sehingga mengganggu netralitas Pemilu serta efektivitas pemerintahan.
Hal itu disampaikan budayawan Kidung Tirto Suryo Kusumo, Kamis (30/11/2023), saat diminta tanggapannya mengenai semakin tajamnya persaingan politik menjelang Pilpres 2024.
“Saat ini masyarakat menyaksikan rivalitas politik semakin tajam. Nah jangan sampai kondisi ini menghambat kinerja pemerintahan akibat kabinet tidak harmonis karena persaingan politik,” ujarnya.
Ibarat mengemudi mobil, tutur Kidun Tirto, Presiden sebagai pengemudi atau pengendali kendaraan dituntut selalu waspada dan melihat keadaan sekitar agar mobil serta penumpangnya sampai di tujuan dengan selamat.
Kidung Tirto Suryo Kusumo
“Presiden harus melihat keadaan secara holistik, baik internal maupun eksternal. Di sisi lain, penumpang atau rakyat harus mempercayakan kepada Presiden sebagai pengemudi yang sudah mereka uji dan pilih secara demokratis melalui Pemilu,” tandasnya.
Menurut Kidung Tirto, Presiden perlu terus mengonsolidasikan kabinetnya untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Presiden harus memastikan kabinetnya berjalan baik sebab banyak menteri berasal dari partai politik. Jangan sampai ada menteri yang sibuk mengurus parpolnya, bahkan menjadi musuh dalam selimut,” katanya.
Kidung Tirto mendukung Jokowi jika ingin menata ulang atau me-reshuffle kembali kabinetnya sebelum Pemilu 2024 sebab hal itu merupakan hak prerogatif sebagai Presiden.
Spiritualis asal Gunung Lawu ini meyakini Presiden Jokowi selalu berpegang pada falsafah kearifan lokal agar kebijakannya harmonis dengan alam. Oleh karena itu, reshuffle kabinet bisa dimaknai dalam rangka menjaga keharmonisan.
Dia yakin Jokowi akan bijak dalam me-reshuffle kabinet, terutama dalam memilih sosok yang dinilai mampu mengemban amanah sebagai menteri atau pejabat tinggi lainnya, mengingat Pemilu semakin dekat dan kondisi global penuh ketidakpastian.
“Terbukti, setiap ada reshuffle kabinet tidak ada penolakan atau polemik yang signifikan di tengah masyarakat. Sebab Jokowi telah mempertimbangkan segala hal, baik secara politik maupun aspek lainnya,” ujar Kidung Tirto.